#Late Post - Tips n Trick Menulis Ala Mbak Dini Si Penggagas Srikandi Gerigi ⚙




Haiiiii, so late post ya ini.

Harusnya Sabtu-Minggu jadi hari produktif menulis. Tapi entahlah, weekend kemaren ini full of activities dan sekalinya ada waktu buat menulis, badan udah K.O. wkwkwk

Jadi... lagi lagi aku melewatkan kelas menulis yang dijadwalkan setiap hari Sabtu malam jam 9. Yap, apalagi kalo bukan karena ketiduran. Jam segitu emang jamnya nidurkan anak-anak, dan tiap waktu itu, aku mungkeri (ngeloni, meluk, mendekap) sambil nyusui dek gyo sampe dia tidur. Dan...bisa ditebak lah. Maknya yang gampang ketiduran ini sudah pasti ikutan ngorok. Jadilah terlewat lagi kelasnya hahaha bangun bangun cek whatsapp udah seratusan chatnya. Silly me :"

Anyway, seperti post sebelumnya, di hari Senin yang cerah dan ceria ahahaha selamat berjuang yang sekolah yang ngantor, .junk. bakal membahas tentang Tips n Trick Menulis. Kali ini dari Mbak super-produktif-nulis-dan-konsisten-hasilkan-tulisan-bermanfaat, Mbak Dini Nuzulia! Yeaayy *prok prok prok* mau kepo tulisannya bisa kunjungi laman di link atas ↟

And this... is it!



 Tips n Trick Menulis Ala Mbak Dini Si Penggagas Srikandi Gerigi



1. Luruskan niat dan tujuan menulis, jadi tau apa yang mau ditulis, apa temanya, dan siapa audience alias pembacanya. Kalo mbak Dini sukanya nulis non-fiksi, kebetulan aku sukanya fiksi yang di dalamnya ada bumbu-bumbu pengalaman pribadi. Jadi, disebut apa ya itu? Hmm..

2. Ikut lomba menulis yang ada due datenya alias tenggat waktu yang pas, pasti, dan jelas topik penulisannya

3. Inspirasi bisa dateng darimana aja, tapi yang paling gampang dan dekat ya dari pengalaman sendiri. gak perlu susah susah ngarang, 'kan?

4. Coba cari info lomba menulis, biasanya tema yang disediakan/ditentukan kemungkinan akan ada benang merahnya dengan beberapa pengalaman pribadi, seperti perjuangan, pernikahan, dll. Ya kayak yang kemaren dijadiin project kan, perjuangan perempuan-perempuan selama di ITS. and here I am. Alhamdulillah dikasih kesempatan menulis lagi, blogging lagi. Aw terharu :"



5. Bagi Mbak Dini, saat ini menulis belum bisa dijadikan pegangan ekonomi sih, tapi kalo scrolling sepak terjangnya di dunia literasi... apa daya eke yang tulisannya masih acak adul begini wkwk Insha Allah suatu hari nanti, ya kan, mbak? Siapa tau bisa jadi kayak Dewi 'Dee' Lestari, Raditya Dika, or Tere Liye? Ah mupengnya.. hobby yang menghasilkan duit dan menjadi tulang punggung wkwkwk

6. Sistem pembagian royalti kalo nulisnya barengan kek buku Mbak Dini '24 Buku Antologi', dan yang cs Mbak Eci 'Kata Ayah', katanya disumbangin aja semua daripada ribet ngebaginya dan jadi berantem kan wkwk bayanganku aja sih ya, repot juga kalo satu buku yang ngisi 20an orang, ngebaginya pasti remvong ngets deh

7. Kita bisa dan boleh lho nerbitin tulisan karya sendiri. Pilihannya ada dua, ke penerbit mayor kek Divapress, atau ke penerbit minor alias nerbitin sendiri bukunya. Kayak Mbak Eci nih yang udah merambah ke dunia penerbitan, setauku sih yang Kindi Press itu judulnya (mirip nama eke ya hoho). Tergantung keinginan sih. Tapi kalo mau ke penerbit mayor, syaratnya harus yakin tulisannya bagus dan sudah pasti lolos. Memang banyak benefit yg bakal didapat kek dibantu jualan/distribusi sampe ke seluruh Indonesia, dan juga... GRATIS! ngitung royalti apa segala juga gampangggg kan nerbitinnya ga dipungut biaya, so langsung meluncur ke kantong pribadi hihi

Tau yang gretongan begini, jiwa ibu-ibunya jadi terpancing wkwk semangat nulis lagi deh *uhuk

Kalo pilihannya jatuh ke penerbit minor, pastikan didukung oleh beberapa hal ini :
⚫ Pastikan punya customer based yang banyaksss
⚫ Punya modal usaha yang cukup
⚫ Yakin bisa jualan bukunya dalam jumlah yang besar
⚫ Dan yang terakhir, ya karena emang kepingin buku/karya nya ga ikutan seleksi alias lolos mulus kek prosotan hihi

8. Tips supaya dapat info seabrek tentang kompetisi/sayembara menulis, ya dengan berteman sama penerbit atau penulis lewat medsos. gampang dong ya, secara udah pada melek medsos. Kepo kepo berujung ikutan lomba dan menang.. things we surely love lah ya haha

9. Tentang lomba menulis itu sendiri, kalo lombanya asli, bukan abal-abal, pasti gretong alias gratis dan penyerahan naskahnya gak bakalan ribet. Kalo di awal lomba udah disuruh daftar dengan biaya sekian, terus entar harus bayar lagi ini itu, wah patut dicurigai tuh. Kecuali kalo yang ngadain emang penerbit/penulis yang terpercaya kek Brili Agung (nih aku jujur ga ngerti orangnya, entar mau kepo ah ke Mbak Eci hoho) kalo diawal diminta untuk bayar, ya emang begono berarti persyaratannya

9. Tentang waktu yang pas buat menulis ada di malam hari. Yap! Setuju ngetssss! Eke juga bukan morning person, walopun sebagai ibu rumah tangga sudah pasti bangunnya pualing pagi. Tapi untuk hal-hal yang bersifat me time termasuk menulis/blogging/handcrafting, malam hari adalah waktu ternikmat melakoni hal-hal yang cuma-kita-aja-yang-suka. Nanti juga loe paham *ngiklan


i'd love to do me time in the night while everyone sleep. Its colors quiet, sorrounded by silence and I can work easily with my earset plays those favourite songs.

10. And last but not least...
"Curiosity Takes You Everywhere" - Mbak Dini


Aahh sudah pegel ngetik plus ngoceh, yuk bobok aja hahaha *padahal gak puasa*

See ya next post, guys!







Posting Komentar

0 Komentar