Phenolphthalein

Sekitar hampir 2 minggu yang lalu, aku dan temen temen satu angkatan menjalani USEK alias Ujian SEKolah.
Ujian itu berlangsung dari jam setengah 8 pagi sampe jam 12 siang.
Yaah, lumayan deh gak ada pelajaran selama seminggu penuh.

Tapii, ujiannya mbooooooooooooooooooookkk subhanallah susahnyaaa -___________-"

##

Ada satu cerita yang aku inget terus, dan mungkin bakal selamanya keinget.
Pas usek kimia, aku dapet soal kode C. Kayak yang udah kita ketahui, unas taunku ini berlaku 5 macam paket soal. Bukan K-A-N-D-I , tapi A-B-C-D-E

FYI, beberapa hari sebelum usek kimia, bisik bisik tetangga menyebutkan bahwa kode soal C itu soalnya mantep mantep, alias SUSAAAAAAAHHNYA SAMPE PENGEN MUNTAH.
Makanya pas bel masuk, aku cuma bisa berdoa biar kode soal yang entar nangkring di mejaku BUKAN KODE C.

Tapi takdir memang kejam. Soal biadab itu nangkring di mejaku dengan santainya.
Aku cuma bisa meratapi nasib .............. tertawa getir dan bersumpah serapah dalam hati.

"HAHAHA, AKU C. HAHAHA" *mbatin*

##

Aku masih inget. Kimia kode soal C, nomer 22.





Pertama ngeliat nih gambar, aku langsung cengar-cengir kayak kuda nemu padang rumput.
"FENOL," gumamku
Tapi ternyata pertanyaannya kayak gini :

berikut ini adalah beberapa kegunaan benzena :
1. bahan peledak
2. antiseptik
3. bahan dasar pembuatan zat warna
4. obat penghilang rasa sakit
5. bahan pengawet makanan

kegunaan dari turunan benzena dengan rumus diatas adalah sebagai .........

##

Aku inget praktek biologi seminggu sebelumnya. Aku masukin beberapa sendok phenolphthalein ke tabung erlenmeyer, terus ditambah NaOH. Dan ... voila! Warna airnya jadi pink.


Saat itu juga aku langsung memberi coretan di angka 3 pada lembar soal kimiaku.

##

aku : "mit, mit, fenol apaan fenol?"
mita : "antiseptik kan?"
aku : "ha?"
mita : "antiseptik kan ndek?"
aku : "ha? dek, fenol antiseptik yaa?"
deak : "loh iya. fenol kan buat anti bakteri"
aku : "................"

Dan sekarang, tiap pelajaran kimia, aku selalu memandangi gambar turunan benzena dengan kilauan bilah pisau di tiap kilat mataku



Posting Komentar

0 Komentar